Selasa, 20 Desember 2011

PENYAKIT KAWASAKI PADA BALITA


WASPADA PENYAKIT KAWASAKI
Penyakit Kawasaki (PK) memang penyakit tidak lazim yang dapat mengancam kesehatan jantung balita. Pertama kali ditemukan di Jepang, PK lebih banyak diderita oleh anak laki-laki keturunan ras Asia, terutama di Jepang dan Korea. Walaupun demikian jumlah penderita di Indonesia tidak sedikit. Dalam salah satu tulisannya, dr Najib Advani, seorang peneliti PK, mengatakan bahwa tiap tahun akan ada 3.300-6.600 kasus PK.
PK menyebabkan peradangan arteri  di seluruh tubuh. Akibat jangka pendek tidak terlalu serius, tapi pada sebagian kasus PK, mengakibatkan kerusakan pada arteri koroner jantung. Pada kasus yang berat, cacat jantung dapat menetap seumur hidup. Sampai saat ini belum ditemukan penyebab PK, sehingga belum diketahui bagaimana pencegahan dan pengobatannya. Namuntentu biasanya ini dipengaruhi oleh kadar asupan nutrisi ibu saat hamil, karena itu jika sedang hamil alangkah baiknya seorang ibu mengkonsumsi makanan-makanan yang sehat dan baik serta halal serta jauhi makanan-makanan yang mengandung vetcin, penyedap rasa, pengawet,makanan dan minuam siap saji, permen, dll yang bisa mempengaruhi efek buruk pada bayi. Pengobatan yang dilakukan selama ini hanya meredakan gejalanya dan mengurangi risiko kerusakan jantung dengan terapi Imunoglobulin (molekul protein yang berfungsi seperti antibodi) secara intravena (infus), atau sebagai gantinya bisa dengan mengkonsumsi sarikurma, atau propolis, madu dan gamat.
Waspadai gejala-gejalanya pada anak Anda. Yang paling menonjol adalah ruam atau bercak merah di sekitar selangkangan yang biasanya timbul pada fase awal penyakit. Demam naik turun yang menyertai PK dapat berlangsung  selama 3 minggu. Pada minggu pertama, mata memerah karena radang, lidah menjadi merah dan berbintil-bintil, yang dikenal sebagai lidah stroberi karena mirip buah stroberi. Bibir menjadi merah, kering, dan pecah, sementara selaput lendir mulut mengering. Tangan dan kaki menjadi bengkak dan kemerahan.
Yang menggembirakan, PK tidak menular dan bila cepat ditangani, pasien akan pulih tanpa bekas PK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar