Senin, 26 Desember 2011

HADITS DHA'IF & MAUDHU'


Fadhilah Surat al-Waqi’ah

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْوَاقِعَةِ فِيْ كُلِّ لَيْلَةٍ لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ اَبَدًا
“Barangsiapa membaca surat al-Waqiah setiap malam, maka ia tidak akan ditimpa kefakiran selama-lamanya".
Hadits di atas diriwayatkan oleh :
1. Al-Harits bin Usama dalam Musnadnya.
2. Ibnu Sunni dalam kitab 'Amal al-Yaumi wal-Lailati, hadits nomor 674
3. Al-Baihaqi dalam kitab Asy-Syi'b
Dengan sanad dari Abi Syuja', dari Abi Thayyibah, dari Ibnu Mas'ud
Kelemahan Hadits :
a. Sanad tidak bersambung, demikian menurut ad-Daruquthni
b. Matannya Munkar, demikian menurut Imam Ahmad
c. Abi Syuja, Abi Thayyibah, adalah Majhul demikian menurut adz-Dzahabi
d. Tidak ada kepastian yang jelas terhadap para rawinya, demikian menurut Imam Ahmad, Abu Hatim, ad-Daruquthni, al-Baihaqi.
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْوَاقِعَةِ وَتَعَلَّمَهَا لَمْ يُكْتَبْ مِنَ الْغَافِلِيْنَ وَلَمْ يَفْتَقِرْ هُوَ وَاَهْلُ بَيْتِهِ
“Barangsiapa membaca surat al-Waqi’ah dan mempelajarinya maka ia tidak dicatat masuk dalam golongan orang-orang yang lalai dan dia beserta keluarganya tidak akan ditimpa kefakiran.”
Hadits ini diriwayatkan oleh :
As-Suyuthi dalam kitab “Dzail-Ahaadits Al-Maudhu'ah”  halaman 277 dengan perawinya Abi Syekh dengan sanad dari Abdul Quddus bin Habib dari al-Hasan dari Anas ra.
Kelemahan Hadits :
Maudhu (Palsu), demikian menurut As-Suyuthi
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْوَاقِعَةِ فِيْ كُلِّ لَيْلَةٍ لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ اَبَدًا, وَ مَنْ قَرَأَ كُلِّ لِيْلَةٍ – لاَ أُقْسِمُ بِيَوْمِ الْقِيَامَةِ – لَقِيَ اللهَ يَوْمَ القِيَا مَةِ وَوَجْهُهُ فِيْ صُوْرَةِ الْقَمَرِلَيْلَةَ الْبَدْرِ
“Barangsiapa membaca Surat al-Waqi’ah setiap malam, maka ia tidak akan tertimpa kefakiran selamanya. Dan barang siapa membaca surat ‘Laa Uqsimu biyaumil Qiyamah’ setiap malamnya, maka pada hari kiamat nanti ia akan menjumpai Allah dengan wajah bagaikan bulan purnama.”
Hadits ini diriwayatkan oleh :
Ad-Dailami, dengan sanad dari Ahmad bin Umar al-Yamani dengan sanad dari Ibnu Abbas
Kelemahan Hadits :
Ahmad bin Umar Al-Yamami adalah pendusta, demikian menurut As Suyuthi

Ikhtisar : Membaca surat al-Waqi’ah setiap malam atau malam2 tertentu tdk ada nash/dalil yg sharih dan shahih, jk mengamalkannya dan meyakini bahwa ini sunnah Nabi mk orang tersebut sudah terjerumus ke dalam “BID’AH” (Mengada-ada dalam urusan agama).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar