Kamis, 01 Desember 2011

BEKAM


Al-Hijamah
BEKAM
(Cuping)
A.  Mukadimah
11_17_03_Cupping_Sets_InsideAda satu pertanyaan yang mesti kita perhatikan, “Apakah kita pernah mendengar istilah bekam? Atau apakah kita pernah dibekam”. Dari kuisioner yang dtujukan secara acak pada kaum muslimin menunjukkan bahwa yang belum mendengar istilah bekam (atau istlah bekam lain yang sejenis) sebanyak 80%, sedangkan yang belum pernah dibekam sebanyak 90%.
            Kenyataan ini sungguh memprihatinkan, sebab bekam sudah dikenal ribuan tahun lalu, bahkan sejak zaman Nabi Musa as, dan berkembang ke seluruh dunia hingga saat ini. Di Indonesia bekam sudah sering dipakai untuk pengobatan dengan beberapa nama seperti Canduk, Canthuk, Kop, Cupping, Mambakan, dan lainnya. Bekam merupakan terjemahan dari “Al-Hijamah”, dari kata “Al-Hajmu”, yang berarti Pekerjaan Membekam. “Al-Hijmu” berarti menghisap atau menyedot, sehingga Hijamah atau Bekam diartikan sebagai peristiwa penghisapan darah dengan alat menyerupai tabung, serta mengeluarkannya dari permukaan kulit dengan penyayatan yang kemudian ditampung di dalam gelas.
            Dilihat sepintas, tampaknya pengobatan dengan metode bekam tidak memberi manfaat apa-apa, bahkan terkesan kuno, irasional dan mengada-ada. Apabila dibandingkan dengan pengobatan medis modern yang memakai obat-obatan sintetik serta pembedahan yang memerlukan biaya mahal. Bekam lebih praktis, tanpa efek samping, murah dan bisa mengatasi banyak penyakit yang tidak bisa ditangani oleh kedokteran modern.
            Sekarang ini segala sesuatu berbau “barat” yang didominasi orang Nasrani dan Yahudi tampak lebih indah menyenangkan dan menyembuhkan. Ini memang usaha mereka untuk menjauhkan kaum muslimin dari kitab-Nya, Al-Quran. Mereka mengetahui bahwa apabila kaum muslimin berpegang teguh pada ajaran-Nya, pastilah mereka akan jaya dan menguasai dunia, seperti yang pernah dialami umat Islam pada abad 8 hingga 12 Masehi, di mana saat itu ilmu kedokteran berkembang menguasai daratan Eropa, sehingga muncullah dokter-dokter muslim dengan kedokteran Islamnya, seperti Ali Abbas Al-Majusi, Abu bakar Ar-Rozi, Al-Biruni, Az-Zahrawi, Ibnu Maimun, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, dan lain-lain. Padahal saat itu kaum Nasrani sendiri sulit untuk meningkatkan keilmuannya, karena terhambat dengan pendapat gereja yang menyebut pengetahuan modern bertentangan dengan Bibel, sehingga yang berbeda dengan Bibel dianggap menentang Bibel. Sebab walaupun dalam Bibel tidak ada yang menghukum para ilmuwan, namun prakteknya banyak ilmuwan yang berseberangan dengan gereja. Bahkan orang yang menentang pendapat gereja akan dihukum seperti yang dlakukan pada Galille yang dituntut hanya karena ia mengikuti penemuan Coppernicus tentang peredaran bumi.
            Gallile kemudian dihukum dengan alasan menafsirkan Bibel secara keliru. Inilah yang menyebabkan kaum Nasrani beramai-ramai meninggalkan agama mereka, sehingga mereka bisa memajukan sains dan kedokteran. Sementara saat ini, banyak kaum muslimin yang meninggalkan ajarannya, termasuk dalam bidang kedokteran. Kaum muslimin hanya berkutat pada ibadah harian, shalat, shaum dan haji, sehingga sains dan kedokteran dikuasai sepenuhnya oleh orang-orang Nasrani dan Yahudi, agar umat Islam tertinggal dari segala bidang, termasuk bidang kedokteran.
تَرَكَ الْمُسْلِمُوْنَ أَدْيَانَهُمْ فَتَأَخَّرُوا وَتَرَكَ النَّصّارَى أَدْيَانَهُمْ فَتَقَدَّمُوا
“Orang-orang muslim meninggalkan agamanya, mereka menjadi tertinggal, dan orang-orang Nasrani meninggalkan agamanya, mereka menjadi maju.”
Kaum muslimin  jarang sekali yang mau mendalami ilmu kedokteran warisan Nabi saw yang sangat lengkap. Diantara sebagian kedokteran warisan Nabi yang dilupakan itu adalah Bekam. Bahkan mendengarpun belum pernah, malahan ilmu bekam diserahkan ke dunia barat, sehingga mereka melakukan penelitian dan pembuktian terus menerus, yang akhirnya mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari, walaupun mereka tidak menamakannya bekam, tetapi tetap memakai prinsip bekam, menyedot darah dan mengumpulkannya, kemudian mengeluarkannya, tentunya dengan teknik dan teknologi canggih. Hingga muncullah ahli bekam dari negara barat, seperti DR. Michael Reed Gach dari California dengan bukunya “Potent Points, aGuide to self Care for Common Ailments” (Titik-titik Berkhasiat sebagai Panduan Perawatan Diri dan Pengobatan Penyakit yang Umum), atau penelitian Kohler D (1990) dengan bukunya “The Connective Tissue as The Physical Medium for Conduction of Healing Energy in Cupping Therapeutic Method” (Jaringan Ikat sebagai Media Fisik untuk Menghantarkan Energi Pengobatan Dengan Bekam), atau tulisan Thomas W. Anderson (1985) yang berjudul “100 Diseases Treated by Cupping Method” (100 penyakit yang dapat Diobati dengan Bekam), yang ternyata sesuai dengan hadits Nabi saw sekitar tahun 600 M yang diriwayatkan Ath-Thabrani, bahwa pembekaman pada satu titik di sekitar tengkuk saja dapat menyembuhkan 72 penyakit.
“Hendaklah kalian semua melakukan pengobatan dengan bekam di tengah tengkuk, karena sesungguhnya hal itu merupakan obat dari 72 penyakit.”
Ketika kaum muslimin mengetahui hal ini, mereka terheran-heran dan mengagung-agungkan bahwa itu metode pengobatan barat yang cangggih. Padahal, ketahuilah itu adalah ilmu yang mereka tinggalkan dan diserahkan kepada orang-orang barat,seperti yang disampaikan Imam Syafi’i yang menyayangkan keteledoran kaum muslimin terhadap ilmu kedokteran. Beliau mengatakan :
ضَيَعُوْا ثُلُثَ الْعِلْمِ وَوَكَلُوْهُ إِلَى الْيَهُوْدِ وَالنَّصَارَى
“Mereka (kaum muslimin) mengabaikan sepertiga ilmu dan menyerahkan kepada orang-orang Yahudi dan Nashrani.”
Perlu mendapat apresiasi yang tinggi dan patut dihargai bagi kaum muslimin yang telah mengembalikan ilmu pengobatan bekam ini ke tengah-tengah kaum muslimin baik itu berupa berita lisan ataupun tulisan.


B.  Definisi Bekam
Bekam adalah pengeluaran darah dari kulit dengan jalan penghisapan kemudian penyayatan ringan pada kulit bagian luar kemudian penghisapan sekali lagi sehingga darah keluar.

C.  Hadits-Hadits Mengenai Bekam

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلعم : اَلشِفَاءُ فِي ثَلَاثَةٍ شَرْبَةِ عَسَلٍ وَ شَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَ كَيَّةِ نَارٍ وَ أَنْهَى أُمَّتِى عَنِ الْكَيِّ
Kesembuhan itu terdapat pada 3 hal : Minum madu, Sayatan alat bekam, Dan Kay dengan api. Namun Aku melarang umatku berobat dengan Kay”. (HR Bukhari)
عَنْ حُمَيْدٍ الطَوِيْلُ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلعم حَجَمَهُ أَبُو طَيْبَة فَأَمَرَبِهِ بِصَاعِيْنَ مِنْ طَعَامٍ وكلم مواليه فخففوا عنه من ضريبته وقال : خير ما تداويتم به الحجامة
 “Sebaik-baik pengobatan yang kalian gunakan adalah Bekam”. (HR Bukhari dan Muslim)
مَا مَرَرْتُ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِيْ بِمَلَإٍ إِلاَّ قَالُوْا يَا مُحَمَّدُ مُرْ أُمَّتَكَ بِالْحِجَامَةِ (عليك يا محمّد بالحجامة)
“Aku tidak berjalan dihadapan sekelompok malaikat pada malam ketika aku di isro’kan, kecuali mereka berkata : Wahai Muhammad, perintahkanlah umatmu untuk berbekam.” (HR Ibnu Majah, Ath-Thibb (3479) Bab (20) Al-Hijamah. Dan dikeluarkan juga oleh At-Tirmidzi dari Abdullah bin Mas’ud ra (2059), dan beliau berkata : Hadits ini Hasan Gharib. Dan berkata Al-Bushiri dalam “Az-Zawaaid” : Diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam Al-Mustadrak dari Ibnu ‘Abbas ra, dan beliau berkata : Shahih Isnad. Dan Al-Bazzar meriwayatkan juga dalam musnadnya dari Ibnu Umar ra. Dan  dalam jumlah hadits di atas maka hadits tersebut dikuatkan dengan adanya syahid-syahidnya. Maka derajat haditsnya shahih lighairihi. (Zaadul ma’aad : Fashl fil-Hijamah, juz 4 Hal 41)
وروي الترمذي في (جامعه) من حديث ابن عباس هذا الحديث :وقال فيه : عَلَيْكَ بِالْحِجَامَةِ يَا مُحَمَّدُ
Dan imam At-Tirmidzi meriwayatkan dalam (kitab jami’nya) hadits dari Ibnu ‘Abbas dengan hadits yang seperti ini : dan berkata : ”Berbekamlah wahai Muhammad.”

مَنِ احْتَجَمَ لِسَبْعَ عَشَرَةَ وَتِسْعَ عَشَرَةَ وَإِحْدَى وَعِشْرِيْنَ كَانَ شِفاَءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ
Barang siapa berbekam pada tanggal 17, 19, 21 H,  maka itu akan menyembuhkan setiap penyakit”. (HR Abu Daud)

D.  Jenis Bekam
1.  Bekam Kering
a).  Bekam luncur              b).  Bekam tarik
Manfaat bekam kering adalah :
1). Meringankan rasa sakit dan mengurangi penumpukan darah.
2). Bermanfaat untuk penyakit paru-paru yang kronis.
3). Mengobati nephritis.
4). Mengatasi radang selaput jantung, aradang urat saraf pada bagian qathniyyah (daerah punggung bawah, mulai yang sejajar dengan pusar ke bawah), dan radang pada bagian di sela-sela tulang-tulang dada.
5). Untuk menahan derasnya darah haid dan hidung mimsan.
6). Untuk mengatasi masuk angin.
7). Bekam kering juga berfungsi seperti istid’a dzaati yaitu pemindahan darah dari pembuluh darah pasien dan menginjeksikannya ke otot paha, khususnya bagi anak-anak atau siapa saja yang urat nadi mereka sulit ditemukan disebabkan terlalu tua.
2.  Bekam Basah, yaitu bekam darah.
Manfaat bekam basah adalah :
1).   Dapat membersihkan darah dan menngkatkan aktivitas syaraf tulang belakang.
2).   Memperbaiki permeabilitas pembuluh darah.
3).   Menghilangkan kejang-kejang dan memar-memar pada otot.
4).   Bermanfaat bagi penderita asma, pneumonia dan angina pectoris.
5).   Bermanfaat ketika mengalami pusing, memar-memar di bagiankepala dan wajah, migrain dan sakit gigi.
6).   Ketika mengalami berbagai macam penyakit mata dan rabun.
7).   Ketika mengalami gangguan rahim dan berhentinya menstruasi bagi wanita.
8).   Terkena rematik, sciatica (pegal di pinggang), encok, sakit bahu, dada dan punggung.
9).   Untuk mengatasi gangguan tekanan darah dan arteriosclerosis (pengapuran pembuluh darah).
11). Bermanfaat mengatasi kemalasan, kelesuan dan banyak tidur.
12). Bermanfaat mengatasi luka-luka, luka-luka bernanah, bisul, jerawat dan gatal-gatal di kulit.
13). Bermanfaat mengatasi percarditis (radang selaput jantung) dan nephritis (radang ginjal) yang parah.
14). Bermanfaat mengatasi keracunan.

joy056_smallE.  Tujuan dan Manfaat Bekam
Tubuh mempunyai 3 mekanisme pembuangan racun-racun yang berada di dalamnya, yaitu lewat tinja, air seni dan kulit. Maka jika mekanisme pembuangan dari salah satu terhambat akan menyebabkan gangguan penumpukan racun pada daerah-daerah tertentu. Kulit merupakan tempat yang paling luas untuk membuang racun bersama dengan keringat, secara alamiah racun yang ada di dalam tubuh akan terdorong naik kepermukaan kulit. Jika racun di kulit teratas tidak dapat terbuang dengan sempurna akan menyebabkan penumpukan racun pada tempat tersebut sehingga menghambat aliran energi, darah, kelenjar getah bening dan syaraf, hambatan tesebut akan mengakibatkan gangguan-gangguan pada tempat-tempat yang yang dilewati jalur tersebut. Jika herba lebih banyak membantu pembuangan racun yang ada dalam tubuh maka bekam lebih tertuju pada membantu kelancaran alur yang ada pada permukaan, tapi perlu diingat alur luar berpengaruh pada alur dalam dan alur dalam berpengaruh pada alur luar.
Bekam kering cenderung digunakan untuk membuang angin yang berlebihan dan memindahkan racun dari bawah ke atas sehingga masih ada cukup ruang bagi racun di bawahnya untuk naik  sedangkan bekam basah lebih pada pembuangan racun yang berada pada darah yang secara otomatis angin yang berlebihan juga akan terhisap.
Adapun tujuan dan manfaat bekam adalah :
1.  Promotif (Peningkatan daya tahan tubuh)                     3.  Kuratif (Penyembuhan penyakit)
2.  Preventif (Pencegahan penyakit)                                 4.  Rehabilitatif (Perawatan pasca sakit)

F.  Bekam dalam Penyelidikan Kedokteran :
1.  Prof. DR Faiz Hakim, Spesialis Bedah Ontologi diakui oleh Organisasi Broad-Amerika Phatologi Klinik. Menyatakan bahwa hasil laboratorium :
a. Bentuk sel darah merah dalam darah bekam tidak normal secara terus-menerus, diantara bentuk-bentuknya adalah Burr Cell, Target Cell, Crenation Cell, Spyrus Cell, dan banyak bentuk yang lainnya.
b. Penurunan sel darah putih dalam jumlah yang cukup besar pada darah bekam, jumlah sel darah putih berkisar antara 525 – 950 sel/ml3 saja.
2.  Prof. DR Muhammad Nabil Syarif, P,hd di bidang Farmasi dari Broksel, mantan dekan fakultas farmasi universitas Damaskus, Syria, menyatakan bahwa bekam merupakan operasi sederhana yang dapat mengobati penyakit-penyakit kronis yang tidak sanggup lagi ditangani oleh ahli medis, setelah melalui pemantauan sederhana terhadap gerakan sistem peredaran darah, kita bisa mengetahu proses kerja bekam dan manfaatnya yang luar biasa.
3.  Prof. DR Ahmad Samir, P,hd di bidang Patologi Klinik dan Hemathologi serta Ahli Fitofarmaka, menyatakan bahwa :
a. Bekam berfungsi untuk mengatasi hambatan-hambatan (penyumbatan-penyumbatan) pada darah.
b. Dari penelitan yang kami dari tim kedokteran lakukan pada aliran darah vena sebelum dan sesudah dibekam serta darah bekam adalah sebagai berikut :
1). Menurunnya sedimentasi (pengendapan) sampai pada batas normal.
2). Keseimbangan jumlah darah merah yang mencapai ambang normal.
3). Menurunnya hemoglobin darah sampai pada batas yang normal pada beberapa keadaan penambahan jumlah sel darah merah atau yang disebut dengan polysythemia (meningkatnya jumlah total massa sel darah).
4). Meningkatnya jumlah sel darah putih sampai 52% yang masih diambang garis normal.
5). Meningkatnya jumlah trombosit sampai batas normal dimana sebelumnya kurang trombositnya.
4.  Dr. Ahmad ‘Abdus-Sami’, kepala Divisi Hepatolog di Rumah Sakit Angkatan Udara Mesir, mengatakan bahwa unsur besi terdapat di dalam tubuh manusia dalam kondisi yang berbeda-beda. Ada yang merupakan unsur-unsur panas yang bisa menyebabkan terhambaatnya aktivitas sel-sel sehingga mengurangi imunitasnya terhadap vrus. Karena itu, ditemukankasus bahwa para pasien yang di dalam darah ditemukan kadr besi yang tinggi, reaksii mereka terhadap pengobatan lebih lambat dibandingkanorang lain. Kemudian berbagai riset membuktikan bahwa pembuangan sebagian darah dari para pasien tersebut secara berulang-ulang akan membantu pemulihan kadar penolakannya terhadap pengobatan, sedangkan bekammerupakan salhsatu metode ntuk mengeluarkan dan membersihkan darah, dan metode ini telah dikenal sejak zaman dahulu, lantas Nabi saw pun mengakui manfaatnya. Akan tetapi, pengobatan ini harus dilakukan dengan cara-cara medis yang aman, di mana ia harus memenuhi syarat bersih dan steril. Para ilmuwan kita yang terhormat, tidak usah mengkritik metode pengobatan dengan bekam, tetapi seharusnya mereka melakukan riset yang benar dengan menggunakan standar-standar riset yang benar untuk memastikan efektivitas metode pengobtan ini. Mengenai para pasien yang pernah saya obati dengan bekam, saya katakan bahwa jumlah mereka itu sedikit dan tidak bisa dijadikan standar, akan tetapi hasil yang diperoleh sangat mencengangkan. Para pasien penyakit Hepatitis yang terinfeksi virus C dan memiliki kadar besi dan enzim tinggi di dalam tubuh, di mana mereka itu telah menjalani terapi bekam dengan metode medis yang benar secara berulang-ulang, maka reaksi mereka terhadap pengobatan dengan obat “interferon” dan “riboviron” meningkat, padahal sebelumnya mereka nyaris tidak memiliki reaksi positif terhadap pengobatan ini. Dari sini kita bisa tahu bahwa pengobaan bekam nyata-nyata mampu mendukung dan bahu-membahu dengan sistem pengobatan modern. Bahkan sistem pengobataan ini sendiri merupakan sistem pengobatan alami yang tidak mengakibatkan terjadinya efek samping. Ketika saya dulu berada di Jerman, saya tahu bahwa orang-orang di sana menggunakan bekam sebagai salah satu sarana pengobatan alternatif.”

G.  Mekanisme Bekam
1. Tubuh mempunyai 3 mekanisme pembuangan racun-racun yang berada di dalamnya, yaitu lewat tinja, air seni dan kulit. Maka jika mekanisme pembuangan dari salah satu terhambat akan menyebabkan gangguan penumpukan racun pada daerah-daerah tertentu. Kulit merupakan tempat yang paling luas untuk membuang racun bersama dengan keringat, secara alamiah racun yang ada di dalam tubuh akan terdorong naik kepermukaan kulit. Jika racun di kulit teratas tidak dapat terbuang dengan sempurna akan menyebabkan penumpukan racun pada tempat tersebut sehingga menghambat aliran energi, darah, kelenjar getah bening dan saraf, hambatan tesebut akan mengakibatkan gangguan-gangguan pada tempat-tempat yang dilewati jalur tersebut.
2. Pembekaman yang dapat menyembuhkan menurut para ahli kedokteran Barat dan Timur (China) adalah pembekaman pada titik tertentu yang disebut meridian atau Potent Points.  Meridian merupakan suatu sistem saluran yang membujur dan melintang di seluruh tubuh (secara kedokteran tidak terlihat nyata, tetapi dapat dibuktikan keberadaannya dengan radio aktif teknesium perteknetat) yang menghubungkan permukaan tubuh dengan organ dalam tubuh, menghubungkan satu organ dengan organ lain, menghubungkan organ satu dengan jaringan-jaringan penunjang dan jaringan penunjang satu dengan yang lain, sehingga membentuk suatu kesatuan yang bereaksi bersama apabila ada rangsangan atau tekanan dari kulit luar maupun dari dalam kulit. Meridian ini dalam tubuh berfungsi untuk pertahanan tubuh, sebagai jalan tempat masuknya penyakit, tempat gambaran organ-organ tubuh sehingga dapat terlihat dari luar dan sebagai tempat untuk melakukan pencegahan dan pengobatan penyakit.  Namun walau begitu, pembekaman yang dilakukan tidak pada titik di meridianpun tetap bisa menimbulkan efek penyembuhan.  Pembekaman juga dapat dilakukan pada titik lain yang masih satu hubungan garis meridian dengan titik tersebut. Dengan demikian apabila pembekaman dilakukan pada titik yang tepat akan menyembuhkan daerah yang dibekam dan juga sekitarnya.  Misalnya pembekaman daerah bahu akan menyembuhkan nyeri di bahu dan leher.  Menyembuhkan daerah lain yang masih dikuaasi atau berhubungan dengan titik yang bersangkutan.  Misalnya pembekaman pada pangkal ibu jari tangan menyebabkan kesembuhan daerah kepala, sakit gigi, atau juga sakit perut, maag (gastritis) atau mual-mual.
3. Pembekaman pada titik yang tepat terbukti mampu menyembuhkan berbagai penyakit yang tidak dapat disembuhkan secara medis.  Sebab titik tersebut merupakan daerah kecil di permukaan kulit atau di bawah kulit yang terdiri dari kumpulan sel selain saraf, motor-neuron (penyebab gerakan saraf), pembuluh darah dan mempunyai sifat aktif listrik, yaitu kemampuan polaritas listrik dengan pemberian rangsangan yang relatif kecil. Sedangkan titik diluar area meridian tadi belum berubah polaritas listriknya.  Antara satu titik dengan titik lainnya dihubungkan dengan garis meridian yang merupakan deretan kumpulan sel yang mempunyai koherensi listrik sama dengan titik lain yang sejenis.  Maka apabila terjadi pembekaman pada titik tadi akan terjadilah hantaran bioenergi yang berupa rangsangan spesifik melalui daerah aktif listrik yang sama dengan koherensinya dan terdiri dari sinyal elektron, tranduksi (mengubah jenis energi tertentu menjadi energi yang lain) materi antar sel dan aliran soliton dari permukaan tubuh menuju ke organ lain. Inilah jawaban kenapa yang sakit perutnya, tetapi yang dibekam kakinya.
4.  Pembekaman pada titik yang tepat akan menyebabkan peningkatan sel darah putih (leukosit) yang merupakan sel kekebalan tubuh dan melindungi tubuh dari penyakit.  Pembekaman yang tepat juga akan menyebabkan peningkatan aktifitas fagostik (saya makan) dalam RES (Reticulo Endhothelial Cell), meningkatnya imunoglubolin (fraksi protein yang mengandung zat anti), sel T-helper dan peningkatan E-rosette yang kesemuanya merupakan sistem pertahan tubuh.
5.  Pembekaman pada titik yang tepat (meridian) di kulit, akan menyebabkan kerusakan pada kulit yang disertai kerusakan pasa mast cell dan lainnya.  Adanya kerusakan ini mengakibatkan pelepasan serotonin, histamin, bradikinin dan Slow Reacting Subtance (SRS).  Selain itu juga disertai pelepasan Corticotrophin Realising Factors (CRF) serta “realisisng factors” lainnya oleh adenohipofise otak. CRF selanjutnya berturut-turut menyebabkan terbentuknya ACTH, Carticotrophin dan Corticosteroid. Corticosteroid ini mempunyai efek menyembuhkan peradangan dan infeksi serta menstabilkan permeabilitas sel serta menjaga keseimbangan fungsi-fungsi tubuh (homeostatis atau yin-yang), sedangkan golongan histamin yang dilepaskan ini berfungsi untuk perbaikan-perbaikan jaringan serta menstimulasi pembentukan RES yang berfungsi meningkatkan kekebalan daya tahan tubuh dan resistensi tubuh.
6.  Dikulit yang dibekam, akan terjadi pelepasan suatu zat endomorphin, ACTH, Cortison serta factor humoral lainnya. Ini karena terjadi stimulasi pada saraf sensoris di permukaan kulit dan perbaikan mikro-sirkuklasi (peredaran darah).  Perbaikan peredaran darah menyebabkan otot-otot menjadi rileks. Namun perbaikan mikro-sirkulasi darah tidak hanya terjadi pada titik yang dibekam saja, namun juga pada tempat lain yang berjauhan dari tempat pembekaman.  Inilah yang menerangkan kenapa untuk mengobati sakit mata tidak perlu dibekam pada matanya, tetapi cukup di tempat lain yang berhubungan.
7.  Pada sistem endokrin (sekresi ke dalam, semisal kelenjar), pembekaman menimbulkan pengaruh lewat Sistem Perifer (tepi/ujung) langsung ke organ dan mempengaruhi hormon insulin, thyroxin (hormon yang dihasilkan oleh kelenjar gondok, mengandung yodium, memacu metabolisme), adrenalin, corticostropin, estrogen, progesterone, dan testosteron.  Melalui sistem sentral mempengaruhi pengeluaran hormon ACTH (Adrenokortikotropik) berfungsi mengendalikan kegiatan kelenjar suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari kortex kelenjar suprarenal, TSH, FSH (Follicle-Stimulating Hormon) berfungsi merangsang perkembangan folikel Graaf di dalam ovarium dan pembentukan spermatozoa di dalam testis, LH (Luteinising Hormon) atau ICSH (Interstitial-Cell-Stimulating-Hormon) berfungsi mengendalikan sekresi ustrogen dan progresteron di dalam ovarium dan testosteron di dalam testis, dan ADM yang ke semuanya itu diproduksi oleh pankreas berperan penting pada pengaturan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak selain hormon glucagon (hormon yang dibuat oleh sel-sel alfa pulau-pulau Langerhans kelenjar ludah perut, berguna pada penguraian glikogen).
8.  Pengeluaran darah pada bekam didahului dengan penghisapan terlebih dahulu, sehinga darah mengumpul di bawah kulit sebelum dilakukan pengeluaran darah dengan penusukan atau penyayatan.  Tujuan pengumpulan darah ini agar sel darah merah (eritrosit) terpisah dari sel darah putih (leukosit) dan plasma darah. Sel darah putih dan plasma darah yang tertinggal berfungsi untuk kekebalan tubuh, sehingga ia akan lebih aktif.  Dengan pengeluaran darah maka yang keluar dari tubuh hanya sel darah merah (eritrosit) saja yang disertai energi Chi negatif (menurut ilmu China).  Apabila darah langsung dikeluarkan tanpa penyedotan, maka semua bagian darah akan keluar.

H.  Darah yang Dikeluarkan Melalui Terapi Bekam Memiliki Sifat :
1.  Darah mengalami oksidasi tanpa udara.
2.  Plasma terpisah sendirinya dari darah.
3.  Darah yang keluar menghimpun 1/10 kadar sel darah putih yang ada dalam darah alami (meningkatkan imunitas 
     tubuh).
4.  Pada puncak sel darah merah, semua sel darah putih memiliki bentuk yang ganjil. Hal ini berarti kondisinya sudah tidak mampu melaksanakan tugasnya (aus) sehingga dapat menghilangkan darah sel-sel darah merah yang kotor dan darah yang tidak diinginkan keberadaannnya, sehingga yang tersisa adalah sel darah putih.  Di satu sisi, pengambilan darah secara langsung dari pembuluh darah, dapat menghilangkan pembentukan darah yang bermanfaat (HDL), sementara sel-sel darah merah yang mestinya dibuang (LDL), masih ada.
5.  Volume pengikatan zat besi yang ada dalam darah bekam sangat tinggi (550-1100). Hal ini menunjukkan bahwa bekam mampu menyisakan zat besi di dalam tubuh, tanpa keluar bersama darah yang dikeluarkan pada saat dibekam.

I.  Perbedaan Darah
Donor Darah
Darah yang Dibekam
Mengeluarkan darah HDL dan LDL
Mengeluarkan LDL saja
Mengeluarkan sel darah putih
Tidak mengeluarkan sel darah putih
Mengeluarkan semua mineral dan zat dalam tubuh
Menegluarkan zat besi yang berlebihan
Semua yang keluar sama seperti darah yang keluar waktu luka
Mengeluarkan toksin dari tubuh denagn kepekatan tinggi

J. Waktu-waktu Berbekam
Dalam Kitab Zaadul Ma’aad dijelaskan beberapa hadits mengenai waktu-waktu berbekam ini, diantaranya ialah :
1.  Dari Ibnu ‘Abbas  ra :
إِنَّ خَيْرَ مَا تَحْتَجِمُوْنَ فِيْهِ يَوْمُ سَابِعَ عَشَرَةَ, أَوْ تَاسِعَ عَشَرَةَ, وَيَوْمُ إِحْدَى وَعِشْرِيْنَ
“Sesungguhnya sebaik-baik berbekam ialah pada hari ke 17, 19, atau 21.” (HR At-Turmudzi dalam kitab “Jami’nya” Bab Ath-Thibb : 2060, dengan SANAD yang LEMAH).
2.  Dari Anas ra :
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلعم يَحْتَجِمُ فِى الْأَخْدَعَيْنِ وَالْكَاهِلِ, وَكَانَ يَحْتَجِمُ لِسَبْعَةَ عَشَرَ, وَ تِسْعَةَ عَشَرَ, وَ فِى إِحْدَى وَعِشْرِيْنَ
“Rasulullah SAW berbekam pada dua urat leher dan tengkuk, dan beliau erekam pada tanggal 17, 19 dan 21.” (HR Ahmad : 4 : 12192, Abu Dawud : 3860, At-Turmudzi : 2058, dan Ibnu Majah : 3483, dan dikeluarkan pula oleh para Imam yang lainnya. Dan sanadnya HASAN.
3.  Dari Anas secara Marfu’ :
مَنْ أَرَادَ الْحِجَامَةَ فَلْيَتَحَرَّ سَبْعَةَ عَشَرَ, أَوْ تِسْعَةَ عَشَرَ, أَوْ إِحْدَى وَعِشْرِيْنَ, لَايَتَبَيَّغْ بِأَحَدِكُمُ الدَّمُ فَيَقْتُلَهُ
 “Barangsiapa yang hendak berbekam maka berbekamlah pada waktu panas pada tanggal 17, 19, atau 21........(HR Ibnu Majah dalam Sunannya dalam Ath-Thibb : 3486 Bab : 22 “Fil-Ayyaami yahtajimu”. Pada sanadnya ada An-Nuhas bin Quhm, dia itu LEMAH. Al-Bushiri mengisyaratkan dalam “Az-Zawaaid” bahwa matannya BAGUS.
4.  Dari Abu Hurairah ra secara Marfu’ :
مَنِ احْتَجَمَ لِسَبْعِ عَشَرَةَ, أَوْ تِسْعَ عَشَرَةَ, أَوْ إِحْدَى وَعِشْرِيْنَ كَانَتْ شِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءٍ
“Barangsiapa yang berbekam pada tanggal 17, 19, atau 21, maka itu adalah penyembuh dari setiap penyakit.”  (HR Abu Dawud dalam Sunannya dalam Ath-Thibb : 3861 Bab : 5 “Mata tastahibul-Hijaamah”. Sanadnya HASAN)
5.  Dari Mujahid dari Ibnu ‘Abbas berkata : Rasulullah saw bersabda :
“Berbekamlah kalian pada tanggal lima belas atau tujuh belas, atau sembilan belas atau duapuluh satu.” (H.R Bazzar (2023), Ibnu Jarir, At-Turmudzi, dan beliau berkata Hadits ini HASAN GHARIB, dan Hakim, dan beliau MENSHAHIHKANNYA (IV/212) dari Anas dan Abu Nu’aim dalam Ath-Thibb)
Hari-hari dalam Sepekan
1.  Al-Khilal berkata dalam kitabnya : Telah mengkhabarkan kepada kami Harb bin Isma’il, ia berkata : Aku berkata kepada Ahmad : Pada hari apa saja dibencinya (tidak diperbolehkannya) berbekam? Beliau berkata : Pada hari rabu dan sabtu. (Ibnu Al-Jauzi menyebutkannya dalam “Al-Maudhu’at” (3 : 211-213), periwayatannya DUSTA, hadits ini TIDAK SHAHIH. (Zaadul Ma’aad : 4 : 47, Fashl : “Fil-Ayyaamil-latii takrahu fiihal-Hijaamah”).
2.  Dari Al-Husain bin Hasan, bahwasannya dia bertanya kepada Abu ‘Abdillah tentang Bekam, yaitu hari yang tidak disukai untuk dibekam. Lalu ia berkata : Pada hari Sabtu dan Rabu, dan mereka berkata : hari jum’at.
Ibnu Al-jauzi menyebutkan (hadits ini) dalam “Al-Maudlu’aat”  (3 : 212) dari Yahya bin Al-‘Alaa Ar-Raazii dari Zaid bin Aslam dari Thalhah bin ‘Abdillah dari Al-Husain bin ‘Ali, ia berkata, Rasulullah saw bersabda :
فِي الْجُمُعَةِ سَاعَةٌ لَايُوَافِقُهَا رَجُلٌ  يَحْتَجِمُ فِيْهَا إِلَّا مَاتَ
“Pada hari Jum’at adalah waktu dimana seseorang tidak layak dibekam karena akan menyebabkan kematian.”  (Zaadul Ma’aad : 4 : 47, Fashl : “Fil-Ayyaamil-latii takrahu fiihal-Hijaamah”).
3.  Al-Khilal merwayatkan, dari Abi Salamah dan Abi Sa’id Al-Maqbari dari Abi Hurairah Secara Marfu’ :

مَنِ احْتَجَمَ يَوْمَ اْلأَرْبِعَاءِ أَوْ يَوْمَ السَّبْتِ فَأَصَابَهُ بَيَاضٌ أَوْ بَرَصٌ فَلَا يَلُوْمَنَّ إِلَّا نَفْسَهُ
”Barangsiapa berbekam pada hari rabu atau sabtu maka ia akan tertimpa kusta, maka tidaklah ia mencela kecuali pada dirinya sendiri.” (Maudlu, HR Al-Hakim Bab Ath-Thibb 4 : 8256, Al-Baihaqi dalam kitabnya “Al-Kubra” 9:340, Ibnu Al-jauzi bab Al-Haitsami dalam kitabnya “Al-Mujma’u”  5 : 8328, dan ia berkata, Al-Bazzar meriwayatkan padanya ada rawi bernama Sulaiman bin Arqam, dia itu MATRUK. Zaadul Ma’aad : 4 : 47, Fashl : “Fil-Ayyaamil-latii takrahu fiihal-Hijaamah”).
4.  Az-Zuhrii meriwayatkan, sesungguhnya Nabi saw bersabda :
مَنِ احْتَجَمَ يَوْمَ السَّبْتِ أَوْ يَوْمَ اْلأَرْبِعَاءِ فَأَصَابَهُ وَضَحٌ فَلَا يَلُوْمَنَّ إِلَّا نَفْسَهُ
”Barangsiapa berbekam pada hari rabu atau sabtu maka ia akan tertimpa dan kusta, maka tidaklah ia mencela kecuali pada dirinya sendiri.” (Ahmad meriwayatkannya dan berhujah dengannya, Abu Dawud berkata : Sungguh sanadnya TIDAK SHAHIH. Ishaq bin Rahawyah tidak menyukai berbekam pada hari Jum’at, Rabu dan Selasa kecuali apabila hari Selasa itu bertepatan dengan tanggal 17, 19 atau 21. “Kitabul-Asyribah”, bab “Maa jaa-a fil-hijaamah wa auqaatihaa”, Juz 4 : hal 92 nomor hadits 3777).
5.  Al-Khilal berkata : Telah mengkhabarkan kepada kami Muhammad bin ‘Ali bin Ja’far bahwasannya Ya’kub bin Bukhtan menceritakan kepada mereka, ia berkata : Ahmad ditanya mengenai  obat penghilang bulu dan bekam pada hari sabtu dan rabu, kami membencinya. Lalu dia berkata : Seseorang menyampaikan kepadaku bahwasannya dia menghilangkan bulu dan berbekam pada hari rabu, maka menimpanya penyakit kusta. Lalu aku berkata kepadanya : Seolah-olah dia menganggap remeh hadits itu? Dia berkata : Ya. (Zaadul Ma’aad : 4 : 47, Fashl : “Fil-Ayyaamil-latii takrahu fiihal-Hijaamah”). Hadits ini TIDAK SHAHIH sedikitpun. Kitabul-Asyribah, bab “Maa jaa-a fil-hijaamah wa auqaatihaa”, Juz 4 : hal 92-93).
6.  Ad-Daruquthni menyebutkan dalam kitabnya “Al-Afrad”, dari hadits Nafi ia berkata : ‘Abdullah bin Umar berkata kepadaku : Bergejolak darahku maka akupun berbekam, tidak boleh dibekam anak kecil dan orang yang sudah tua renta karena aku mendengar Rasulullah saw bersabda :
الحِجَامَةُ تَزِيْدُ الْحَافِظَ حِفْظًا وَاْلعَاقِلُ عَقْلًا فَاحْتَجَمُوْا عَلَى "اسْمِ اللهِ تعالى" وَلَا تَحْتَجِمُوْا الْخَمِيْسَ وَالْجُمُعَةَ وَالسَّبْتَ وَالْأَحَدَ وَاحْتَجِمُوْا اْلإِثْنَيْنِ وَمَا كَانَ مِنْ جُذَامٍ وَلَا بَرَصٍ إِلَّا نَزَلَ يَوْمَ اْلأَرْبِعَاءِ
“Bekam itu bisa menambah daya ingat bagi seorang hafidz dan kecerdasan aqal, maka berbekamlah kalian atas nama Allah Ta’ala dan janganlah berbekam pada hari kamis, jum’at, sabtu dan Ahad, berbekamlah pada hari senin, tidaklah terjadi penyakit kusta/lepra kecuali turun/terjadi pada hari rabu.”
Ad-Daruquthn berkata : Ziyad bin Yahya menyendiri dalam periwayatannya, Ayyub pun pernah meriwayatkannya dari Nafi’, lalu ia berkata, haditsnya : “Dan berbekamlah kalian pada hari senin dan selasa dan janganlah berbekam pada hari rabu.” Sanadnya LEMAH. Meriwayatkannya Ibnu Majah pada bab Ath-Thibb 3478 dan 3488 dan meriwayatkan pula Al-Hakim dalam bab Ath-Thibb 4 : 8255. Zaadul Ma’aad : 4 : 48, Fashl : “Fil-Ayyaamil-latii takrahu fiihal-Hijaamah.
7.  Abu Dawud meriwayatkan :
إن رسول الله صلعم قال :أَنَّ يَوْمَ الثُّلَاثَاءِ يَوْمُ الدَّمِ وَفِيْهِ سَاعَةٌ لَا يَرْقَأُ فِيْهَا الدَّمُ
“Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda : Pada hari Selasa adalah harinya darah (darah sedang bergejolak) dan pada hari Selasa adalah waktu di mana darah tidak akan naik/maju.” (Maudlu’, HR Abu Dawud dalam bab Ath-Thibb 3862 Bab 5 “Maata tastahibbul-Hijaamah?, dan Ibnu Al-jauzi dalam “Al-Maudluu’aat”, beliau berkata : padanya “Bikaar”, Yahya bin Ma’iin berkata : “bikaar” itu laisa bisyai-in.” 

Ibnul Qayyim berkata : para tabib bersepakat bahwa berbekam pada paruh kedua suatu bulan hingga pekan ketiga dari setiap bulan, lebih bermanfaat daripada berbekam pada awal bulan atau akhir bulan.

K.  Posisi Bekam
Darah termasuk jenis cairan, jadi berlaku juga hukum cairan terhadapnya sehingga akan mempengaruhi posisi saat dibekam.
1.  Posisi duduk
Akan cocok bagi orang dengan tubuh panas dan darah penuh, karena sifat panas akan mendorong darah naik pada pembuluhnya hingga akan menekan ke ruang atas (kepala). Tekanan ini akan menjadikan rasa yang tegang dan tidak enak, karena pembuluh darah tertekan darah dan energi yang ada didalamnya. Begitu dibekam ada ruang/tempat keluarnya darah dan energi sehingga tekanan berkurang, sehingga secara berangsur-angsur darah yang sudah kembali dingin akan mengikuti hukum asalnya turun kebawah dan kehilangan daya tekan yang berlebihan terhadap dinding kapiler darah. Perasaan menjadi rileks kembali tapi masih ada cukup darah di daerah atas sehingga tidak terjadi kekurangan darah dan oksigen di daerah atas.
2. Posisi Tengkurap/berbaring
Akan cocok pada kondisi darah yang tidak terlalu kuat dan tubuh tidak terlalu panas, di mana ditakutkan jika waktu dibekam darah dengan cepat turun ke bawah sehingga akan menyebabkan pusing, mual atau lemas akibat darah dan oksigen tidak mencukupi kebutuhan di bagian atas.

L.  Hal-hal yang harus diperhatikan ketika bekam, menurut Ibnu Sina ada 10 :
1.  Orang tersebut harus dibekam karena darahnya berlebih, jadi jika orang tersebut kurang darah tidak boleh dibekam.
2.  Orang tersebut harus dalam keadaan kuat, jadi pada kondisi lemah tidak diperbolehkan.
3.  Bertemperamen normal, jadi pada orang dalam keadaan panas tinggi, dingin atau kurang darah tidak boleh dilakukan bekam.
4.  Gemuk atau padat berisi, jadi orang yang terlalu kurus dan terlalu gemuk tidak boleh dilakukan bekam.
5.  Beberapa indikasi yang sudah jelas, sehingga orang yang mengalami diare atau luka lambung tidak boleh dibekam.
6.  Berumur dewasa sehingga orang tua renta dan balita tidak boleh dibekam.
7.  Pada waktu udara sangat dingin dan sangat panas tidak boleh untuk berbekam.
8.  Orang yang tinggal di daerah yang terlalu dingin atau terlalu panas tidak boleh berbekam.
9.  Aktivitas, orang yang mempunyai aktivitas yang mengandung desakan terus-menerus seperti sebentar-bentar ingin ke WC tidak diperbolehkan berbekam,
10.Kebiasaan, siapa yang biasa mengeluarkan darah maka tindakannya tidak perlu diobati dengan suatu obat tertentu.
Disamping itu masih ada hal-hal lain sebagai tambahan setelah pengalaman-pengalaman dalam berbekam terhadap seseorang, seperti :
1.  Hentikan bekam jika pasien menjadi pusing, lemas, terasa mual, keringat dingin keluar, baringkan dan beri minuman madu dan jahe atau rebusan jintan hitam dan madu. Untuk amannya kontrol terus daerah pinggang (ginjal) selama bekam, jika mulai terasa dingin cepat hentikan sebelum gejala di atas timbul.
2.  Jangan membekam orang yang kelelahan, habis jima’, kelaparan, kekenyangan, ibu hamil, menyusui dan penyakit kronis yang telah menghabiskan darah dan energinya.
3.  Pada kulit yang tipis dan segar, biasanya sensitive terhadap lepuhan, maka bekam dengan tekanan sedotan yang tidak terlalu kuat dan waktu lebih pendek. Tapi ada juga pada kulit tebal terjadi lepuhan akibat sedotan terlalu kuat dan waktu lama. Jika terjadi lepuhan, buang airnya dan olesi dengan madu atau minyak zaitun atau.
Keadaan yang MUNGKIN timbul
saat atau setelah dibekam
Tindakan Pembekaman
1.  Pasien pening/lemas
Pastikan pasien berbaring dan rehatkan sebentar dan berikan air madu.
2.  Pingsan
Jangan panik, sapukan air di atas muka, tekan pada titik antara bibir dan hidung
3.  Kulit merah atau gatal
Sapukan minyak but-but
4.  Kulit benjol
5.  Ngilu/pegal
Gosok-gosok di tempat ngilu dengan minyak but-but
6.  Lapar atau dahaga
Sediakan kopi radix dicampurkan madu lebah dan pastikan pasien minum


M. Standar Operasional Bekam
1.  Lakukan wawancara mengenai riwayat kesehatan pasien.
2.  Lakukan pemeriksaan/diagnosa tanda vital dan fisik pasien dan catat dalam lembar pemeriksaan.
3.  Jelaskan kepada pasien segala sesuatu tentang bekam dan pastikan pasien setuju/siap dibekam.
4.  Siapkan dan periksa semua perlengkapan yang akan digunakan untuk membekam.
5.  Cuci tangan dengan sabun/disinfektan sebelum dan sesudah bekam.
6.  Tentukan titik yang akan dibekam, bersihkan dan disinfeksi daerah tersebut.
7.  Senantiasa berdzikir dan memohon pertolongan Allah SWT.
8.  Titik-titik pembekaman wajib diawasi oleh pembekam sejak awal hingga akhir selama proses pembekaman.
9.  Perhatikan dan komunikasikan mengenai kondisi pasien selama pembekaman seperti kenyamanan dan keadaan fisik.
10. Berikan anjuran untuk terapi herbal dan kapan waktu berbekam lagi.

N. Larangan-larangan Bekam
1.   Tidak dianjurkan melakukan bekam terhadap penderita diabetes (kencing manis)  atau pendarahan, kecuali juru bekam yang ahli.
2.   Tidak dianjurkan melakukan bekam terhadap pasien yang fisiknya sangat lemah, seperti orang yang sudah tua renta
3.    Tidak dianjurkan melakukan bekam terhadap penderita infeksi kulit yang merata.
4.    Tidak dianjurkan melakukan bekam terhadap anak-anak penderita dehidrasi.
5.    Tidak dianjurkan melakukan bekam terhadap penyakit kanker darah.
6.    Tidak dianjurkan melakukan bekam terhadap orang yang sering mengalami keguguran kandungan.
7.    Tidak dianjurkan melakukan bekam terhadap penderita penyakit gila dan kstidakstabilan emosi.
8.    Tidak dianjurkan melakukan bekam terhadap penderita Hepatitis A dan B apabila sedang dalam kondisi parah.
9.    Tidak dianjurkan melakukan bekam terhadap penderita penyakit kuning karena hepatitis.
10.  Hindari melakukan bekam dalam keadaan sangat kenyang atau lapar.
11.  Dianjurkan menghindari pembekaman setelah mandi, mandilah dengan air hangat setelah 2 jam dibekam.
12.  Dianjurkan tidak langsung makan sesudah berbekam, tetapi boleh minum madu atau mnuman yang memulihkan 
       kebugaran.
13.  Tidak dianjurkan melakukan bekam setelah pasien mengalami muntah.
14.  Tidak dianjurkan melakukan bekam terhadap orang yang melakukan cuci darah.
15.  Tidak dianjurkan melakukan bekam terhadap orang yang masih mengkonsumsi obat pelancar darah, kecual dengan sangat hati-hati.
16. Tidak dianjurkan melakukan bekam terhadap orang yang mengalami kelainan klep jantung, kecuali di bawah pengawasan dokter dan orang yang benar-benar ahli bekam.
17.  Bekam untuk penyakit jantung tidak boleh dilakukan terhadap pasien yang menggunakan peralatan bantu untuk mengatur detak jantung.
18.  Tidak dianjurkan melakukan bekam terhadap penderita kedinginan, sementara suhu badannya sangat tinggi atau penderita flu dan semisalnya, kecuali setelah ia tidak lagi merasa kedinginnan.
19.  Pada saat membekam jangan memasang gelas bekam di atas urat sendi yang robek bagi pasien yang mengalami robek urat persendian.
20.  Tidak dianjurkan melakukan bekam terhadap penderita dengan kelainan cairan lutut, dalam pembekaman jangan sampa gelas bekam dipasang pada daerah yang sakit, melainkan di sekitarnya.
21.  Varises yang terjadi di betis, maka pembekamannya dilakukan di kanan kiri varises secara hati-hati.
22.  Pembekaman terhadap pasien yang mengidap penyakit liver (hati) harus dilakukan secara sangat hati-hati.
23.  Pembekaman terhadap penderita tekanan darah rendah atau anemia hendaklah daerah punggung bagian bawah tidak dibekam, pembekaman juga hendaknya dilakukan satu demi satu.
24.  Tidak dianjurkan melakukan bekam terhadap wanita hamil pada 3 bulan pertama.
25.  Tidak dianjurkan melakukan bekam terhadap orang yang kesurupan, terkena sihir, guna-guna, dsb. Kecuali juru bekam yang telah mampu menghadapi kasus-kasus semacam ini.
26.  Tidak dianjurkan melakukan bekam terhadap orang yang baru memberikan donor darah kecuali setelah dua atau tiga hari, tergantung kondisi kesehatannya. Demikian pula terhadap penderta vertigo sampai keadaan drinya rileks.

O.  Kesaksian Beberapa Orang yang Pernah Sakit Selama Bertahun-tahun.
1.  Muhammad Ahmad ‘Abdul Qadir, 42 tahun, dari Mathariyah, pernah menderita penyakit encok selama lebih dari 10 tahun, ia telah mendatangi banyak dokter, tetapi penyakitnya tidak kunjung sembuh. Tetap setelah ia melakaukan pengobatan dengan bekam, ia benar-benar mendapat kesembuhan. Semua analisis yang dilakukannya sesudah itu menguatkan hal itu.
2.  Yasir ‘Azb Ibrahim, 28 tahun, jl Ja’far Wali pernah menderta penyakit Alopesia (kelainan kulit di mana rambut menghilang secara kumplit, merata dan cepat) dan rambut rontok, mengatakan : saya belum pernah datang kepada dokter manapun, setelah saya mendengar tentang bekam, sayapun mendatangi seorang dokter dan berbekam di sana. Alhamdulillah, saya sembuh total dan rambut kepala saya kembali tumbuh secara normal.
3.  Ridha Mahmud Badr. 52 tahun, bekerja sebaga direktur pabean. Ia menderita penyakit disfungsi hati dan colitis (radang usus besar). Ia bercerita : “Sebelum melakukan bekam, saya sudah mendatangi banyak doker ahli penyakit dalam, namun sedikitpun kondisi kesehatan saya tidak mengalami kemajuan. Terpaksa saya menggunakan metode pengobatan bekam, setelah saya putus asa berobat. Sekarang saya selalu menghitung hari untuk pergi melaksanakn bekam setiap bulan. Saya tdak merasa rileks kecuali setelah berbekam.  Yang jelas saya bukan seorang syaikh atau darwisy, namun saya telah mencoba sendir pengobatan ini. Semua analisis menyatakan bahwa fungsi liver saya suah membaik dan saya tidak lagi merasakan rasa sakit apapun di lambung atau usus besar. Dulu selama saya bekerja di pabean, saya sering bermalam di tempat kerja dan pada malam-malam musim dingin yang suhu udaranya sangat dingin mencekam, saya biasa terkena flu. Adapun sekarang, saya merasa bahwa ketahanan tubuh saya meningkat dan saya memang tidak pernah lagi terkena flu sejak saya melakukan pengobatan bekam.”
4.  Thal’at Hasan, 57 tahun, bekerja sebagai seorang akuntan di salah satu perusahaan sektor swasta di Mesir. Ia mengatakan : “Dulu saya mengidap Hepatitis C dan beberapa penyakit rematik. Saya tidak bohong, para pakar kedokteran telah menganjurrkan pada saya untuk menjalani pengobatan bekam setelah pengobatan konvensional gagal. Memang hasilnya sungguh mencengangkan, di mana enzim-enzim di dalam hati dan fungs-fungsi hati menjadi normal, akan tetapi virus tersebut belum hilang secara tuntas. Sekarang saya jug atidak pernah merasakan sakit-sakit karena rematik dan mmasih terus menjalani terapi bekam sebulan sekal, sejak dua tahun lalu.
5.  Ayah seorang anak bernama Ibrahim Muhammad Ibrahim, dari Syabra mengatakan bahwa putranya 5 tahun mengalami kecelakaan ketika berusia dua tahun sehingga membuatnya tidak bisa bcara, ia tidak bisa menjawab pertanyaan orang lain dan tidak bisa berbicara dengan siapa saja. “Suatu hari saya mengajaknya pergi ke Ma’had As-Samwal-Kalam (sekolah untuk penyandang cacat bisu dan tuli). Merekapun mulai mengajarinya berbicara, namun tidak memberikan hasil sama sekali. Setelah kami melakukan pengobatan bekam kering padanya selama 3 minggu, kondisi tubuhnya telah kembali normal seperti semula.”
(Sumber : Artikel di Majalah Berbahasa Arab Al-Ihram Edisi 218, Mei 2001 M)
6. Arif Susanto, seorang chef d salahsatu hotel di Bandung. Saya menderita penyakit komplikasi terutama penyakit kulit yang sudah menahun, sebelum kenal dengan Bekam, saya selalu rutin ke dokter, namun penyakit saya tidak pernah kunjung sembuh meskipun sudah banyak minum obat. Lalu anak saya mengenalakn temannya yang berfrofesi sebagai juru bekam, pada awalnya saya tidak percaya dengan bekam sebagai solusi kesembuhan penyakit saya, namun setelah saya coba ternyata menuai hasil yang signifikan, badan saya ringan dan antibodi saya semakin kuat karena jarang terkena flu lagi. Alhamdulillah penyakit komplikasipun tidak terasa efeknya lagi, namun penyakit kulitnya masih belum sembuh total. Dan saya sudah menjalani bekam selama 3 tahun.

P.  Beberapa Hal Penting
1.  Imam Syafi’i
Dalam Kitabuth-Thibbi wal-Athibba, Dr. Mahmud Dayyab, hal 102, disebutkan bahwa Imam Syafi’i berkata : “ Saya tidak mengetahui suatu ilmu setelah ilmu tentang halal dan haram yang lebih penting daripada lmu kedokteran.” Beliau menyayangkan keteledoran kaum muslimin terhadap ilmu kedokteran. Beliau mengatakan “Mereka mengabakan sepertiga lmu dan menyerahkannya kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani.”
2.  Kisra dan Harits bin Kaidah
Suatu ketika Harits bin Kaidah menjumpai Anusyirwan (Raja Persia), Harits adalah seorang dokter yang hdup semasa Nabi saw beragama Nasrani dan pakar di bidang kedokteran. Saya pernah membaca buku-buku yang menyebutkan bahwa Nabi saw pernah mengirimkan salah seorang shabat kepadanya untuk berobat.
Ketika Harits bin Kaidah menghadap Kisra, ia diejek oleh Kisra, karena ia seorang Arab dan berasal dari negeri Arab yang peradabannya tidak seterkenal peradaban Persia. Kisra bermaksud mengujinya, lantas mengajaknya berdialog panjang tentang kedokteran, sedangkan Harits menyampaikan jawaban-jawaban menakjubkan dan bernas. Kisra pun bertanya kepadanya tentang pengobatan dengan bekam yang telah dikenal oleh bangsa Persia. Kisra bertanya “bagaimana pendapatmu tentang bekam?.”
Harits menjawab : “Saat bulan sabit berkurang di hari yang cerah tanpa awan, jiwa sedang bergembira, dan urat-urat tenang, kebahagiaan datang kepadamu secara tiba-tiba dan kegundahan menjauhimu.”
Saudaraku! Perhatikan jawaban lelaki yang berpraktisi dan berpengalaman ini –ketka bulan sabit berkurang- yaitu antara tanggal 15 bulan qamariah hingga sebelum akhir bulan. Sedangkan Rasul saw telah member petunjuk kepada kita tentang hari-hari terbaik untuk berbekam, yaitu tanggal 15, 17, 19 dan 21 bulan qamariah. Ucapan itu juga menunjukkan bahwa bekam merupakan terapi psikis yang bisa mendatangkan kegembiraan dan menghilangkan kegundahan.
3.  Jibrail dan Ar-Rasyid
Jibrail bin Bakhtaisyu’ (seorang Nasrani) pernah mengobati khalifah Ar-Rasyid, ketika beliau selesai makan dan pingsan karena kebanyakan makan, sampai-sampa orang-orang yang ada di sekitar beliau tidak meragukan kematiannya. Lantas Jibrail mengatakannya dengan bekam, lantas dengan izin Allah swt ia pun memperoleh kesembuhan.
Seorang Gubernur, yang bernama Ahmad kehilangan daya penglihatan lantas diobati dengan dibekam pada pelips dan diantara kedua bahunya, maka penglihatannyapun pulih kembali.
4.  Obat
Kisra pernah bertanya kepada tabib Arab, Harits bin Kaidah, “Bagaimana pendapatmu tentang obat?.”
Ia menjawab, “Selama dalam keadaan sehat, hindarilah obat!.”

Q.  Titik bekam yang umum digunakan
Jika dilihat titik-titik bekam yang sering digunakan, maka ada beberapa kesimpulan menarik yang bisa kita temukan ;
1.  Titik bekam cenderung berada pada pertemuan jalur dari beberapa aliran meridian (arus energi) sehingga mempunyai manfaat banyak atau dengan kata lain satu titik bekam punya spectrum yang luas.
2. Titik bekam sering berada pada lokasi dekat dengan organ yang hendak diobati, seperti terletak pada titik Shu belakang atau Mu depan.
3. Titik bekam sering berada pada titik Yes Point atau titik dekatnya.
4. Titik bekam yang berada jauh dari lokasi sakit akan selalu mengikuti alur energi pada jalur meridian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar